Teluk Bayur, Berau – DerapKalimantan.com
Sudah lebih dari tiga minggu rumah Kornelis, warga RT 23 Kampung Baru, Kecamatan Teluk Bayur, tertimbun longsor. Namun hingga hari ke-24 sejak kejadian pada 28 Maret 2025, belum ada bantuan konkret dari Pemerintah Daerah Kabupaten Berau. Kornelis hanya bisa menjerit meminta pertolongan: “Tolong kami, Bu Bupati!”, Kamis, (24/4/2025).
Longsoran tanah menembus tembok dan memenuhi seluruh bagian rumah milik Kornelis, mulai dari kamar tidur, ruang tamu, dapur, hingga kamar mandi. Kini rumah itu tak layak huni dan keluarga Kornelis terpaksa mengungsi ke tempat seadanya karena takut akan longsor susulan.
Dalam upaya mencari bantuan, Kornelis telah menghubungi Ketua RT, Kamtibmas, Babinsa, hingga ke kantor kelurahan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau. Bahkan, pada 29 Maret 2025, Wakil Bupati Berau, Gamalis, bersama tim BPBD meninjau lokasi. Namun, kehadiran tersebut dinilai hanya sebatas seremonial tanpa tindakan nyata.
Menurut pengakuan Kornelis, ia telah memenuhi semua syarat administrasi yang diminta. Namun jawaban yang diterima dari berbagai instansi hanya berupa alasan klasik: tidak ada anggaran. Kornelis merasa dipingpong dari satu institusi ke institusi lainnya tanpa kejelasan.
Wakil Bupati sempat menyampaikan bahwa bantuan akan dipertimbangkan sambil menanyakan status kepemilikan tanah di sekitar rumah Kornelis. Kornelis pun menegaskan bahwa tanah di sekeliling rumah sepenuhnya miliknya. Namun, setelah itu tidak ada lagi kabar atau tindak lanjut.
Material longsoran masih menimbun rumah Kornelis. Struktur bangunan pun terancam roboh jika tidak segera dievakuasi. Yang lebih miris, lokasi rumah tersebut berada di ring 1 wilayah operasional perusahaan tambang batubara, namun tak satu pun perusahaan menunjukkan kepedulian.
Kornelis dan warga sekitar berharap Sri Juniarsih, Bupati Berau, yang belum lama ini dilantik, dapat turun langsung ke lokasi dan memberikan solusi nyata. Mereka ingin pemerintah lebih responsif terhadap jeritan rakyatnya yang tertimpa bencana.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada alat berat maupun bantuan tenaga yang dikerahkan untuk membersihkan rumah Kornelis. Di tengah kekecewaan dan keputusasaan, harapan satu-satunya kini tertuju pada kepedulian pemimpin daerah yang diharapkan mampu menghadirkan solusi dan keadilan.
Jurnalis: Marihot
Editor: Redaksi Derap Kalimantan
Bersambung………