DerapKalimantan. Com | Tanjung Redeb – Dalam situasi darurat yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau akibat banjir besar, sebuah aksi nyata datang dari Direktur PT Prima Anugerah Sejahtera Nusantara (PASN), Nuhgrahi Mawan atau yang akrab disapa Ahong. Meski perusahaannya tengah menghadapi tekanan ekonomi, Ahong tampil cepat tanggap memberikan bantuan kepada warga terdampak, menunjukkan teladan kepedulian sosial yang patut diapresiasi.
Musibah banjir besar yang melanda beberapa kampung di Kabupaten Berau telah menyebabkan banyak warga kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok. Di tengah situasi ini, bantuan dari PT PASN berupa logistik makanan, air bersih, hingga kebutuhan darurat lainnya, sangat membantu meringankan beban warga yang terdampak. Bantuan ini menjadi sorotan karena datang dari perusahaan yang juga tengah menghadapi tantangan bisnis.
Tokoh utama dalam aksi ini adalah Nuhgrahi Mawan (Ahong), Direktur PT PASN. Aksi sosialnya diapresiasi oleh Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) Kabupaten Berau, Marjinus Ugin, yang menyebutkan bahwa tindakan Ahong mencerminkan rasa tanggung jawab sosial perusahaan yang tinggi. PDKT juga turut serta dalam menyalurkan bantuan dan memfasilitasi koordinasi dengan warga.
Bantuan disalurkan dalam beberapa hari setelah bencana melanda, menunjukkan respon yang cepat. Dalam waktu kurang dari 48 jam sejak banjir dilaporkan, tim dari PT PASN sudah bergerak ke lapangan. Ini sangat krusial mengingat kebutuhan mendesak warga yang terisolasi dan terdampak parah.
Lokasi terdampak berada di beberapa kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Wilayah ini dikenal memiliki medan yang sulit dijangkau, apalagi saat terjadi bencana alam seperti banjir. Namun, PT PASN tetap menempuh jalur distribusi darat dan sungai demi memastikan bantuan sampai langsung ke tangan warga.
Bencana banjir bukan hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga menciptakan kondisi krisis kemanusiaan. Dalam konteks inilah, kepedulian PT PASN menjadi sangat penting. Bantuan dari sektor swasta tidak hanya meringankan beban pemerintah, tapi juga menjadi simbol solidaritas di masa sulit. Tindakan Ahong membuktikan bahwa dunia usaha memiliki peran strategis dalam ketahanan sosial
Bantuan disalurkan melalui koordinasi antara PT PASN, PDKT, dan relawan lokal. Barang-barang kebutuhan pokok dipaketkan dalam logistik darurat dan diangkut menggunakan kendaraan operasional perusahaan serta perahu motor untuk area yang terendam. Proses distribusi dilakukan langsung ke titik pengungsian serta rumah-rumah yang masih bisa dijangkau.
Warga yang menerima bantuan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dari PT PASN. “Kami tidak menyangka bantuan datang secepat ini. Di saat kami bingung harus berbuat apa, ada yang datang membawa harapan,” ujar Warga,
Respons seperti ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sektor swasta yang humanis.
Marjinus Ugin, selaku Ketua PDKT Berau, menggarisbawahi bahwa bantuan Ahong menjadi contoh bahwa perusahaan tak hanya mencari untung. “Kami harap ini bisa jadi pemicu bagi perusahaan lain untuk ikut peduli terhadap lingkungan sosialnya,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya aksi kolektif antar-pemangku kepentingan dalam menghadapi bencana.
Di tengah keterbatasan ekonomi akibat penurunan daya beli dan pengurangan aktivitas pengiriman kargo laut, PT PASN tetap menjalankan tanggung jawab sosialnya. Keputusan ini tentu tidak mudah, namun mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap masyarakat dan nilai-nilai perusahaan yang humanistik.
PDKT juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat. “Pemerintah daerah melalui OPD terkait harus memperbaiki sistem mitigasi bencana serta berinvestasi dalam solusi jangka panjang, seperti normalisasi sungai dan penghijauan hulu,” tegas Marjinus. Ia menambahkan bahwa kepekaan dan kecepatan dalam menangani bencana harus menjadi prioritas dalam tata kelola daerah.
Bantuan PT PASN menjadi titik terang dalam gelapnya bencana. Ini adalah bukti bahwa kepedulian sosial tetap hidup bahkan di tengah tantangan. Diharapkan aksi semacam ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi semua elemen, dari dunia usaha hingga institusi pemerintahan. “Kita butuh lebih banyak Ahong di negeri ini,” tutup Marjinus.(**).
Jurnalis:Marihot