• Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Index
DerapKalimantan.com
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
  • Login
No Result
View All Result
DerapKalimantan.com
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
No Result
View All Result
DerapKalimantan.com
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
Home Mahkamah Agus RI Mahkamah Agung RI

Saat Pengacara Ternama Hanya Mementingkan Kemenangan dan Ketenaran dalam Film Primal Fear

Admin by Admin
Mei 29, 2025
in Mahkamah Agung RI, Pendidikan
0
Saat Pengacara Ternama Hanya Mementingkan Kemenangan dan Ketenaran dalam Film Primal Fear
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Kamis 29 Mei 2025,

Penulis : M. Hendra Cordova Masputra

Film ini dengan berani membahas konsep pembelaan “tidak bersalah karena gila,” yakni prinsip hukum yang menyatakan, terdakwa tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas tindakannya jika saat melakukan kejahatan.

Film “Primal Fear” berkisar pada Martin Vail (diperankan oleh Richard Gere), pengacara pembela ambisius di Chicago yang terkenal karena menangani kasus-kasus berprofil tinggi, sering kali tanpa biaya, demi mendapatkan perhatian media.

Suatu hari, ia melihat berita tentang penangkapan Aaron Stampler (diperankan oleh Edward Norton), seorang anak altar pemalu dan gagap yang dituduh membunuh Uskup Agung Rushman di Chicago, setelah ditemukan dalam keadaan berlumuran darah.

Vail melihat, kasus ini sebagai peluang untuk meningkatkan reputasinya dan menawarkan diri membela Aaron secara cuma-cuma. Meskipun awalnya ia ragu dan lebih tertarik mencari publisitas, namun interaksinya dengan Aaron di penjara membongkar pandangannya. Di mana, Aaron menunjukkan ketakutan yang mendalam dan kesulitan dalam berkomunikasi.

Selama penyelidikan, Vail menemukan rekaman yang menunjukkan Uskup Agung Rushman telah melakukan pelecehan seksual terhadap Aaron dan anak-anak altar lainnya, yang memberikan alasan yang kuat bagi Aaron untuk melakukan pembunuhan. Situasi menjadi semakin rumit ketika seorang psikolog, Dr. Molly Arrington (Frances McDormand), mengonfirmasikan kalau Aaron mengalami gangguan kepribadian ganda, dengan kepribadian lain bernama “Roy” yang sangat agresif.

Dalam persidangan, Vail berhadapan dengan mantan kekasihnya, Janet Venable (Laura Linney), yang kini menjadi jaksa penuntut. Vail berusaha membuktikan bahwa Aaron tidak bersalah karena ketidakstabilan mentalnya dan berargumen bahwa Roy ialah pelaku sebenarnya. Ia berusaha memicu kemunculan Roy di pengadilan, dan setelah beberapa usaha, Roy muncul dan menyerang Janet.

Belakangan, jaksa berhasil diyakinkan tentang kepribadian ganda Aaron, sehingga Aaron dinyatakan tidak bersalah karena alasan kegilaan dan dikirim ke rumah sakit jiwa dengan pengawasan ketat.

Namun, di akhir film terdapat plot twist yang mencengangkan. Ketika Vail mengunjungi Aaron setelah persidangan, Aaron memintanya untuk menyampaikan pesan kepada Janet, yang mengungkapkan bahwa ia mengingat seluruh proses persidangan dan mengakui tidak memiliki kepribadian ganda.

Roy ternyata adalah tipuan yang ia ciptakan untuk memanipulasi semua orang, termasuk Vail, dan Aaron mengakui bahwa ia adalah yang membunuh Linda, tidak hanya Uskup Agung. Pengakuan ini mengungkapkan kalau Aaron adalah seorang sosiopat cerdas yang berhasil menipu sistem hukum dan pengacara berbakat seperti Martin Vail, dan ia hanya akan dirawat di rumah sakit jiwa untuk waktu yang singkat.

Tema utama film ini adalah sistem peradilan ppidana yang rentan terhadap manipulasi. Cerita secara dramatis memperlihatkan bagaimana terdakwa yang cerdik dapat mengeksploitasi kelemahan dalam hukum.

Aaron yang berpura-pura memiliki kepribadian ganda, berhasil menghindari hukuman pembunuhan dan hanya di tempatkan di rumah sakit jiwa, yang bersifat sementara. Ini menunjukkan betapa rentannya sistem hukum terhadap individu yang tidak jujur dan manipulatif.

Film ini juga menggarisbawahi pentingnya integritas dan etika dalam praktik hukum untuk hakim, jaksa, dan pengacara. Meskipun karakter Martin Vail terdorong oleh ambisi dan ketenaran, ia akhirnya menghadapi kenyataan pahit, telah dimanfaatkan oleh terdakwa. Ini memunculkan pertanyaan mengenai batasan etika seorang pengacara-apakah tujuannya hanya untuk memenangkan kasus, ataukah ada tanggung jawab yang lebih besar terhadap kebenaran dan keadilan?

Vail yang menyadari kebohongan Aaron menunjukkan, bahkan pengacara yang paling skeptis dapat terkena dampak pelanggaran etika dan moral yang serius. Apabila, hanya menginginkan kemenangan dan publisitas yang tinggi bagi karirnya sebagai pengacara
Tantangan dalam membuktikan kondisi mental Aaron menunjukkan sulitnya dalam menilai kesehatan mental seseorang, seperti gangguan kepribadian ganda di pengadilan.

Meskipun Dr. Arrington, sebagai psikolog, memberikan keterangan ahli, keputusan akhir tetap ditentukan oleh hakim berdasarkan bukti dan interpretasi. Film ini menunjukkan bagaimana diagnosis psikiatri bisa menjadi pedang bermata dua, berpotensi memberikan kebebasan kepada pelaku dari hukuman berat, tetapi juga bisa disalahgunakan.

Pengaruh media dan opini publik juga memainkan peranan penting dalam proses hukum. Sejak awal, Vail tertarik dengan kasus Aaron karena perhatian publik yang besar. Film ini secara halus menunjukkan bahwa tekanan media dan opini masyarakat bisa memengaruhi jalannya persidangan, baik bagi hakim, jaksa maupun pengacara. Kasus sensasional sering kali menarik perhatian masyarakat, yang bisa merubah perspektif terhadap keadilan.

Film ini dengan berani membahas konsep pembelaan “tidak bersalah karena gila,” yakni prinsip hukum yang menyatakan, terdakwa tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas tindakannya jika saat melakukan kejahatan, karena dia tidak memahami sifat atau kesalahan dari tindakannya akibat penyakit mental. “Primal Fear” menunjukkan bagaimana argumen ini, meskipun sah secara hukum, bisa dimanfaatkan untuk menghindari tanggung jawab.

Jurnalis:Marihot

Sumber: Humas MA

Post Views: 75
Tags: Berita DerapKalimantan
Previous Post

APTIKNAS Gandeng BSSN Gelar Seminar Navigating Digital Battleground 2025

Next Post

Legislator Minta Pemerintah Turut Dukung Pendidikan Swasta

Admin

Admin

Next Post
Legislator Minta Pemerintah Turut Dukung Pendidikan Swasta

Legislator Minta Pemerintah Turut Dukung Pendidikan Swasta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Duka di Balik Tembok Panti: Kekerasan dan Pelecehan Seksual Diduga Terjadi di Yayasan Panti Asuhan

Duka di Balik Tembok Panti: Kekerasan dan Pelecehan Seksual Diduga Terjadi di Yayasan Panti Asuhan

Mei 5, 2025
Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Bupati, SK Kenaikan Tarif PDAM Jadi Sorotan “Lempar Batu, Sembunyi Tangan”

Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Bupati, SK Kenaikan Tarif PDAM Jadi Sorotan “Lempar Batu, Sembunyi Tangan”

Januari 5, 2025
Diduga Tabrak Undang-undang untuk Muluskan Kenaikan Tarif Restribusi RSUD dr. Abdul Rivai, Benarkah..?   Ini Faktanya….! 👇👇👇

Tarif Restribusi Rawat Inap RSUD dr.Abdul Rivai Lebih Mahal Dibandingkan RSUD Wahab Syahrani dan RSUD Kanujoso Balikpapan, Segini Besarannya 👇👇👇

November 12, 2024
Dugaan Korupsi Mengemuka: Proyek Fiktif dan Jalan Desa Mangkrak, ADD Rp. 7 Miliar di Desa Tj. Mangkaliat Dipertanyakan

Dugaan Korupsi Mengemuka: Proyek Fiktif dan Jalan Desa Mangkrak, ADD Rp. 7 Miliar di Desa Tj. Mangkaliat Dipertanyakan

April 22, 2025
Warga Resah, Peredaran Miras Ilegal di Jl. H. A. R. M Ayoeb Tanjung Redeb Kian Terang-Terangan

Warga Resah, Peredaran Miras Ilegal di Jl. H. A. R. M Ayoeb Tanjung Redeb Kian Terang-Terangan

2
Pembangunan Drainase di Talisayan Diduga Asal-asalan, Warga Pertanyakan Kualitas Proyek Miliaran Rupiah

Pembangunan Drainase di Talisayan Diduga Asal-asalan, Warga Pertanyakan Kualitas Proyek Miliaran Rupiah

1

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

0

Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

0
Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi  Terkait Perkara  Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi Terkait Perkara Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Juli 1, 2025
Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Juli 1, 2025
Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Juli 1, 2025

Recent News

Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi  Terkait Perkara  Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi Terkait Perkara Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Juli 1, 2025
Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Juli 1, 2025
Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Juli 1, 2025

Browse by Category

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Internasional
  • Internasional
  • Kejaksaan RI
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Mahkamah Agung RI
  • Mahkamah Agus RI
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwaisata
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
  • TNI & POLRI

Recent News

Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi  Terkait Perkara  Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi Terkait Perkara Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Juli 1, 2025
Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Index

Hak Cipta Derapkalimantan.com © 2024 Website Development

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional

Hak Cipta Derapkalimantan.com © 2024 Website Development

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In