DerapKalimantan. Com, Minggu, 22/6/2025,
Kalimantan yang juga dikenal dengan nama Borneo bukan sekadar bentang alam luas yang kaya akan hutan, sungai, dan sumber daya alam. Pulau ini secara geografis terletak di garis tengah Indonesia, sekaligus menjadi simpul ekologis dan kultural Nusantara. Namun selama ini, Kalimantan kerap ditempatkan di posisi pinggiran dalam dinamika pembangunan nasional.
Gerakan ini lahir dari mahasiswa Kalimantan yang menolak narasi Kalimantan sebagai objek eksploitasi. Mereka menyuarakan semangat baru bertajuk “Borneo Garis Tengah”, sebuah gerakan ideologis dan politis yang menempatkan Kalimantan sebagai pusat perubahan.
Gerakan ini menegaskan bahwa Kalimantan bukan lagi pelengkap dalam peta kebijakan nasional. Melainkan, ia adalah poros strategis yang memiliki peran penting dalam menentukan arah bangsa. Mahasiswa Kalimantan mendorong perubahan cara pandang nasional: bahwa pembangunan Indonesia tidak hanya bisa ditentukan dari pusat kekuasaan, tetapi juga dari daerah yang selama ini dianggap pinggiran.
Gerakan ini mengemuka seiring dengan meningkatnya kesadaran kritis dan solidaritas di kalangan mahasiswa Kalimantan di tengah momentum pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan tekanan terhadap lingkungan serta budaya lokal.
Secara geografis, Kalimantan berada di jantung Indonesia. Secara politik, ia dapat menjadi penyeimbang ekstremitas. Secara ideologis, ia memegang nilai-nilai keadilan, keberlanjutan, dan kedaulatan. Dari sinilah istilah “Garis Tengah” mendapat maknanya—sebagai poros, bukan pinggiran.
Karena Kalimantan memiliki kearifan lokal, kekuatan ekologis, dan identitas budaya yang kuat, yang dapat menjadi pondasi pembangunan nasional yang adil dan berkelanjutan. Gerakan ini juga menjadi perlawanan terhadap model pembangunan eksploitatif dan sentralistik.
Melalui pendekatan progresif dan berbasis akar rumput, mahasiswa Kalimantan membangun solidaritas lintas wilayah dan memperjuangkan narasi baru bahwa Kalimantan adalah pusat. Mereka menyuarakan bahwa “Menjadi Poros, Menjadi Penentu” bukan hanya slogan, tapi sikap politik dan arah gerakan. ***
Tim RED.