Jakarta, 25 Juni 2025 — Pakar hukum internasional sekaligus ekonom senior, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang diprediksi akan memburuk sepanjang tahun 2025. Ia menilai peningkatan angka pengangguran tak terlepas dari kurang maksimalnya kinerja para pembantu Presiden Prabowo Subianto sejak awal masa pemerintahan.
Dalam pernyataan yang disampaikannya melalui sambungan telepon kepada para pemimpin redaksi media cetak dan online, baik nasional maupun internasional, dari Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka di kawasan Asrama Pusat Kopassus, Cijantung, Jakarta, Prof. Sutan menyoroti lemahnya strategi pemulihan ekonomi nasional.
“Sejak terpilihnya Yang Terhormat Bapak Prabowo Subianto pada 2024, saya sudah memprediksi bahwa tanpa kerja ekstra dari para menteri kabinet, terutama dalam bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, maka ancaman pengangguran akan semakin membengkak di tahun berikutnya,” ujar Prof. Sutan, Selasa (25/6).
Menurutnya, belum terlihat upaya konkret dan terukur dari jajaran kabinet Merah Putih untuk menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat sektor industri padat karya, maupun mendorong UMKM agar bisa menyerap tenaga kerja dalam skala luas. Akibatnya, pencari kerja di seluruh pelosok tanah air semakin sulit mendapatkan peluang pekerjaan yang layak.
Prof. Sutan juga mengingatkan bahwa dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, dibutuhkan kebijakan nasional yang progresif dan responsif untuk mencegah terjadinya krisis sosial yang lebih dalam.
“Jika situasi ini dibiarkan, kita bukan hanya menghadapi pengangguran, tetapi juga potensi meningkatnya kriminalitas, kesenjangan sosial, dan turunnya daya beli masyarakat,” tegasnya.
Ia menyerukan agar Presiden dan seluruh jajaran kabinet segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap arah kebijakan ekonomi, termasuk membuka kembali forum dialog nasional bersama para ahli lintas disiplin.***
Prof. Sutan Nasomal