Derap Kalimantan. Com | SUMUT | Tim Redaksi Media Siber Nusantara (MSN) dengan beberapa anggotanya termasuk Pemerhati sosial dan aktivis, mengkritik fenomena santunan yang hanya berfokus pada anak yatim saja, sementara anak Piatu terpinggirkan dan tidak pernah mendapatkan bantuan yang layak di Bulan Suci Ramadhan 1446 H – 2025 M.
Menurut Pimpinan Umum MSN Bung Joe Sidjabat, anak Piatu memiliki hak yang sama dengan anak yatim untuk mendapatkan bantuan dan perhatian dari Pemerintah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara, pada Sabtu 22 Maret 2025, saat didampingi oleh Pimpinan Perusahaan Rahma, SE sekaligus penggiat sosial kemasyarakatan.
Namun, dalam kenyataannya, anak Piatu seringkali terpinggirkan dan tidak pernah mendapatkan bantuan yang memadai, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dari para dermawan.
Bung Joe meminta agar Pemerintah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara serta para Dermawan memperhatikan nasib para anak Piatu dan memberikan bantuan yang memadai untuk membantu mereka meningkatkan kualitas hidup demi masa depan anak tersebut.
“Anak Piatu memiliki hak yang sama dengan anak yatim dalam mendapatkan bantuan dan perhatian, kadang kehidupan anak Piatu lebih sedih.., sang ayah dan ibu yang pergi entah kemana sementara si anak ditinggalkan begitu saja entah berantah!, sehingga mereka mau numpang hidup sama orang lain dan berjuang di jalanan sebagai peminta minta demi mendapat rupiah.., karena kekurangannya yang sangat memperihatinkan kita”, ucap pria yang selalu memperhatikan secara langsung dampak sosial yang terjadi saat ini bagi anak piatu.
“Maka kita harus memastikan bahwa mereka tidak terpinggirkan, tidak gampang terpengaruh dengan lingkungan yang negatif, punya masa depan yang lebih baik dan mendapatkan bantuan yang memadai, sama seperti anak-anak lainnya sebagai generasi penerus bangsa ini”, tutupnya kepada awak media yang bertugas.(Red/Tim)
