Jawa Barat – Harapan masyarakat Jawa Barat akan hadirnya pemimpin yang mampu membawa perubahan terang benderang kini dinilai hadir dalam sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM). Figur ini dianggap merepresentasikan kepemimpinan yang bijaksana dan membumi, selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda.
KDM dinilai berhasil menunjukkan karakter kepemimpinan yang kuat namun penuh empati, melalui langkah-langkah konkret dalam menata tata kelola pemerintahan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah. Gaya kepemimpinannya dianggap sebagai cerminan dari nilai-nilai budaya Sunda yang sarat dengan etika dan kebijaksanaan.
Dukungan dari Akademisi dan Pakar Hukum
Salah satu tokoh nasional yang memberikan dukungan penuh terhadap KDM adalah Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH — Guru Besar Hukum Internasional sekaligus Presiden Partai Oposisi Merdeka. Menurutnya, kebijakan dan langkah strategis yang dilakukan oleh KDM sebagai Gubernur Jawa Barat harus dituangkan secara legal melalui Surat Keputusan Gubernur dan Peraturan Gubernur (Pergub), guna memastikan pelaksanaannya di seluruh kabupaten dan kota berjalan seragam dan terarah.
“Ini penting agar tidak terjadi kegaduhan dalam pelaksanaan kebijakan di lapangan. SK Gubernur dan Pergub menjadi landasan hukum yang mengikat, dan harus ditaati oleh semua kepala daerah,” ujar Prof. Sutan Nasomal.
Soroti Masalah Pendidikan dan Mafia Tanah
Prof. Sutan juga menyoroti sejumlah persoalan mendesak yang dihadapi masyarakat Jawa Barat, seperti kasus penahanan ijazah siswa oleh sekolah swasta akibat tunggakan SPP, yang menurutnya sangat merugikan hak pendidikan anak-anak.
Selain itu, ia juga menyoroti maraknya praktik mafia tanah yang menindas warga lokal. Ia menilai perlunya perhatian khusus dari Gubernur untuk melindungi hak-hak masyarakat kecil, terutama ketika sertifikat tanah yang sah milik warga bisa dikalahkan oleh dokumen baru milik para mafia.
“Ini sangat menyedihkan. Ongkos mencari keadilan terlalu mahal. Sistem hukum kita kerap kalah oleh uang. Inilah yang saya sebut sistem WANIPIRO,” tegas Prof. Sutan.
Seruan untuk Konsolidasi Kepemimpinan Nasional
Prof. Sutan juga menilai bahwa kepemimpinan seperti yang ditunjukkan oleh KDM layak dijadikan contoh bukan hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional. Ia menyerukan agar figur seperti KDM masuk dalam barisan Kabinet Merah Putih 2025 mendatang, sebagai representasi pemimpin dari daerah yang mengakar dan memahami kebutuhan rakyat.
“Bersatu bersama KDM adalah perjuangan mulia. Ini bukan hanya tentang politik, tetapi tentang masa depan rakyat,” tutupnya.
Narasumber:Prof Sutan Nasomal