Jatmiko Wirawan – Dandapala Contributor
Sabtu, 13 Sep 2025
Jakarta – Dirbinganis Badilum, Hasanudin dalam acara Siniar Ruang Sidang yang digelar daring oleh Forum Kajian Dunia Peradilan pada Jumat (12/11/2025) berpesan bahwa Hakim bukan hanya dituntut memahami hukum dan fakta persidangan, tetapi juga harus terampil menulis.
Acara yang dipandu hakim Azizah Amalia (PN Singaraja) dan Ganjar Prima Anggara (PN Majalengka) ini mencatat hampir 150 peserta, menjadikannya salah satu edisi dengan jumlah partisipan terbanyak.
“Pekerjaan hakim tidak bisa dipisahkan dari aktivitas menulis. Putusan yang dibuat harus memiliki alur jelas dan dapat dipahami, sehingga keadilan tidak hanya ditegakkan, tetapi juga terasa,” ujar Hasanudin.
Pesan tentang pentingnya menulis ini juga menjadi dasar lahirnya Dandapala Digital, media internal yang sebelumnya hadir dalam bentuk cetak sejak 2015. Hasanudin menekankan bahwa media peradilan juga harus mampu beradaptasi dengan zaman.
“Saya tidak ingin Dandapala seperti dinosaurus yang tangguh tetapi punah karena tidak mampu menyesuaikan diri. Karena itu, Dandapala bertransformasi dari cetak ke digital,” katanya.
Transformasi ini diharapkan membuat literasi hukum lebih mudah diakses publik, sekaligus menjaga tradisi intelektual di tubuh peradilan.
Selain Dandapala Digital, Hasanudin juga mendorong program mentoring penulisan buku bagi hakim. Program ini ditujukan agar hakim tidak hanya produktif membuat putusan, tetapi juga menuangkan pemikiran ke dalam karya tulis yang dapat dibaca oleh praktisi maupun akademisi hukum.
“Hakim perlu menulis buku. Dengan begitu, gagasan mereka tidak hilang begitu saja, melainkan dapat diwariskan dan menjadi referensi bagi generasi berikutnya,” ujar Hasanudin.
“Ikatlah ilmu dengan menulis” Tegas Hasanudin dalam kesempatan tersebut.
Paparan Hasanudin disambut antusias peserta yang berasal dari berbagai latar belakang. Banyak yang mengapresiasi gagasan ini sebagai upaya membangun budaya intelektual yang lebih kuat di lingkungan peradilan.***
Penerbit: Marihot