Jakarta, 6 Juni 2025 — Situasi ekonomi nasional yang kian terpuruk menjadi perhatian serius dari Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH, pakar hukum internasional dan ekonomi. Dalam wawancara eksklusif via telepon dengan sejumlah pemimpin redaksi media cetak dan online, Prof. Sutan menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka pengangguran dan melemahnya daya beli masyarakat menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H.
Menurutnya, banyak perusahaan industri yang bangkrut menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Perusahaan yang masih bertahan pun tak mampu menyerap tenaga kerja yang terdampak. Akibatnya, angka pengangguran melonjak dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat semakin memprihatinkan.
“Pemerintah harus mengambil langkah konkret. Saya meminta Presiden RI, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, untuk segera menginstruksikan Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Perdagangan agar menciptakan lapangan kerja dan menghentikan impor bahan pangan yang menggerus perekonomian lokal,” tegas Prof. Sutan.
Lebih lanjut, Prof. Sutan mengungkapkan bahwa aktivitas masyarakat pada perayaan Iduladha tahun ini tampak jauh dari kemeriahan. Harga kebutuhan pokok meroket, tabungan masyarakat terkuras, dan banyak yang tidak mampu berkurban.
“Daya beli masyarakat anjlok. Banyak pedagang hewan kurban mengeluhkan sepinya pembeli. Bahkan pedagang ketupat dan buah-buahan seperti semangka dan jeruk mengalami penurunan penjualan hingga 70%,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi ini juga diperparah oleh krisis di sektor pertanian dan peternakan. Banyak peternak dan petani beralih profesi karena minimnya dukungan serta alih fungsi lahan yang masif. Jutaan pohon buah ditebang dan tidak ada pengganti lahan baru untuk pertanian. Pemerintah daerah dinilai gagal menjalankan program ketahanan pangan secara efektif.
“Peternak kekurangan stok, lahan perkebunan menyusut, dan program ketahanan pangan tak berjalan optimal. Bahkan banyak lurah tidak menjalankan program tersebut sama sekali,” ujarnya.
Prof. Sutan juga menyoroti bahwa golongan menengah yang sebelumnya menjadi penyokong kegiatan kurban kini sudah jatuh miskin. Akibat krisis ekonomi, mereka tak lagi mampu berkontribusi seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Ini bukan isu sesaat. Bila tidak ditangani serius, krisis ini bisa berlangsung 10 tahun ke depan. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran besar dan memastikan setiap program ekonomi menyentuh langsung sektor pertanian, peternakan, dan nelayan,” katanya.
Prof. Sutan menutup pernyataannya dengan meminta pemerintah untuk segera turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi masyarakat agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran.
Narasumber:Prof Nasomal.