Punan Mahkam, Berau – Warga Kampung Punan Mahkam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, digemparkan oleh peristiwa pembunuhan sadis pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 07.00 WITA. Seorang pria berinisial JB diduga menghabisi nyawa istrinya N, yang sedang hamil, serta dua anak kandung mereka NR dan NV.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga kampung.
Kejadian terungkap dari kesaksian ayah korban, P, yang rumahnya berdempetan dengan rumah anaknya. Menurutnya, saat kejadian ia tidak mendengar keributan. Namun ketika masuk ke rumah korban, ia mendapati pemandangan mengerikan—dua cucunya terkulai lemah bersimbah darah, sementara putrinya tergeletak kritis akibat luka bacokan dan tusukan.
Meski kedua anak korban sempat masih bergerak saat ditemukan, mereka tidak mampu berbicara hingga menghembuskan napas terakhir di rumah. Korban N yang sedang mengandung juga dalam kondisi kritis dan diperkirakan akan segera melahirkan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Tanpa diduga, JB masih memegang beberapa senjata tajam yang digunakan dalam aksinya. P memberanikan diri merebut salah satu senjata dari tangan menantunya dan membuangnya, namun pelaku mengambil senjata lain sehingga warga enggan mendekat.
Motif pelaku masih diselidiki pihak kepolisian. Menurut P, niat pelaku untuk melakukan pembunuhan ini sudah terlihat gelagatnya sebelumnya dan ada kecurigaan dan inilah ia berhasil melancarkan aksinya.
Setelah kejadian, jenazah N, NR, dan NV dibawa ke RSUD Abdul Rivai untuk diautopsi. JB berhasil diamankan jajaran Polsek Segah dan diserahkan ke Polres Berau tanpa perlawanan berarti.
Organisasi PDKT Berau mengecam keras tindakan pelaku dan menuntut hukuman seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban.
Suasana duka menyelimuti Kampung Punan Mahkam serta Keluarga Besar Korban. Tangis P masih membekas di telinga warga, mengingatkan akan perkataannya yang penuh kesedihan: “Kasihan cucuku, mengapa begitu tega membunuh anak dan cucuku.”
Jurnalis: DK
Penerbit: Marihot