Kabupaten Berau | Derap Kalimantan. Com | Sungguh sangat mengejutkan, bagi masyarakat kabupaten berau bahwa diduga 72 orang karyawan Perusahaan PT. SMJ yang bergerak di bidang pertambangan batubara beberapa hari yang lalu, karyawannya diduga mengalami keracunan, berawal dari makan siang karyawan yang di sediakan oleh pihak jasa boga yang dikelola oleh perusahaan PT. SMJ sendiri. senin, (23/09/2024).
Khabar tersebut membuat penasaran pewarta untuk mencari tahu informasi dugaan keracunan makanan tersebut di rumah sakit, hal hasil pewarta dapat mewawancara beberapa karyawan PT. SMJ yang sedang dirawat di Rumah sakit umum Abdul Rivai.
Begini Pengakuan salah seorang karyawannya berinisial YS menceritakan bahwa awal mula hingga dirawat dirumah sakit?
Pada hari jumad berangkat kerja kondisi saya sehat-sehat saja, tengah hari waktunya istirahat kami makan, waktunya makan siang, disebutkan bahwa makanan siang yang telah disiapkan oleh pihak perusahaan, kemudian setelah makan berlalu YS kembali bekerja namun YS mulai mengalami yang namanya pusing dan mual hingga mengalami meriang, namun tetap saja dipaksakan bekerja.
Selanjutnya, tubuhnya sudah mulai lemah dan hingga dirujuk ke rumah sakit untuk ditangani.
Saat masih di opname saja YS menyampaikan kepada pewarta bahwa hanya demamnya saja yang turun, namun didalam perutnya terasa masih panas, ujarnya ke media.
Pengakuan berikutnya berinisial BB karyawan PT. SMJ yang dirawat dirumah sakit Abdul Rivai bercerita pada jumad siang waktu makan siang, bahwa menu yang disajikan oleh pihak jasa boga PT. SMJ seperti nasi, ayam, ada sayur dan sambal, sama Ikan asin dan buah pisang lauk yang disediakan pihak jasa boga perusahaan kepada karyawan.
Berlanjut setelah 2 jam terasa mulai pusing, mual dan bawaan meriang hingga mengalami muntah, namun masih terus saja dipaksa bekerja saat itu, kemudian malamnya sudah mulai tidak enak dirasakan olehnya hingga dirujuk ke rumah sakit tirta, namun tidak mengalami perkembangan hingga dirujuk ke rumah sakit umum Abdul Rivai berau.
Berdasarkan pengakuannya, sedikit kecewa bahwa Belum ada pihak management perusahaan yang menjenguk dirinya dan teman temannya, juga diketahuinya bahwa salah seorang temannya telah meninggal.
Pewarta sempat meminta penjelasan dari pihak keluarga bahwa almarhum Nepriyanto Wodon karyawan PT. SMJ meninggal di kosnya, saat ini jenazahnya masih berada di ruang jenazah.
Pewarta sempat meminta konfirmasi kepada pihak management PT. SMJ saat berada dirumah sakit, namun pihak perusahaan PT. SMJ tetap bungkam, tidak menyampaikan sepatu katapun kepada media, buru-buru meninggalkan tempat duka, hingga membuat pewarta kecewa dengan pihak perusahaan, seakan tidak mau terbuka dengan musibah yang ada yang dialami oleh karyawannya sendiri.
Penjelasan Kepala dinas kesehatan kabupaten berau kepada awak media yang bertandang ke kantornya dalam menggali informasi perkembangan yang ada, bahwa pihaknya telah menugaskan anggotanya turun langsung ke lokasi dan mendatangi pihak perusahaan untuk melihat langsung kondisi keadaan tempat pengelolaan makanan karyawan.
Lamlay Sarie S.Si, Apt, M.Sc Kadis Kesehatan Berau menyampaikan kepada awak Media bahwa setiap perkembangan yang ditemui tetap di progres dan hasil temuan dilapangan akan dilaporkan kembali ke Dinas Kesehatan Provinsi, untuk di uji, karena kejadian dugaan keracunan makanan telah memakan korban hingga 72 orang karyawan PT. SMJ, Disampaikannya kita membutuhkan pihak perusahaan dapat terbuka menyampaikan data yang sebenar-benarnya atas kejadian yang menimpa karyawannya.
Bu Kadis merasa heran koq pihak perusahaan dinilai tidak kooperatif dalam menyampaikan data karyawan yang diduga keracunan makanan, hingga membuat dirinya kecewa, sepertinya ada yang ditutup-tutupi.
Penjelasan mengejutkan dari kadis bahwa temuan dari hasil inpeksi kelapangan bahwa catering Jasa Boga yang digunakan oleh Pihak PT. SMJ tidak memiliki ijin jasa boga dan tidak memiliki sertifikat kelayakan.
Disampaikannya bahwa persoalan ini saat ini di monitor oleh dinas kesehatan provinsi kaltim, dan kamipun didaerah harus mengumpulkan data karyawan yang didiga mengalami keracunan makanan yang saat ini sudah mencapai 72 orang, namun dikatakannya hingga kini timnya masih mendapatkan data laporannya sekitar 32 orang karyawan yang melaporkan, dan masih diupayakan oleh tim yang di bentuk dalam mengumpulkan semua data karyawan yang diduga mengalami keracunan makanan, untuk hasil uji labnya, masih menunggu dari Provinsi, mohon sabar ucapnya kepada awak media yang hadir.
Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan PT. SMJ masih bungkam. (*)
Adi/RHY/RED.