Satu-satunya Pasien di Berau: Bayi 8 Bulan Didagnosis Atresia Bilier akibat Infeksi CMV
Berau, Kaltim — DerapKalimantan.com, Selasa, 7/10/2025,
Harapan besar kini digantungkan sepasang orang tua muda di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bayi mereka yang masih berusia 8 bulan, bernama Zoeya Lituhayu, tengah berjuang melawan penyakit langka yang mengancam keselamatan jiwanya. Putri pasangan Satriyo Subiatoro dan Meliana, warga Jl. M. Iswahyudi Gg. Angsa RT 006 Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, dinyatakan menderita atresia bilier, kelainan hati serius yang hanya bisa ditangani dengan operasi cangkok hati di Jakarta.
Dari Kulit Kuning hingga Diagnosis Penyakit Langka
Kondisi Zoeya pertama kali diketahui saat berusia empat bulan. Saat dibawa ke posyandu, bidan setempat menemukan kulit bayi tersebut masih tampak kuning, sehingga disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis anak.
Pada 27 Mei 2025, Zoeya dirujuk ke Samarinda. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, USG kepala dan perut, serta screening mata dan telinga, dokter menemukan adanya infeksi virus Cytomegalovirus (CMV). Infeksi ini menyerang organ vital seperti mata, telinga, hingga hati, menyebabkan radang, gangguan penglihatan, dan fungsi hati yang menurun.
Meski sempat membaik setelah terapi obat anti-radang dan antivirus, pada September 2025, Zoeya kembali menunjukkan gejala serius. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap adanya pembengkakan hati dan gejala sirosis. Tim dokter menduga CMV yang diderita Zoeya berkembang menjadi atresia bilier, penyakit langka dengan angka kejadian 1:15.000 kelahiran.
“Zoeya satu-satunya pasien dari Berau yang didiagnosa atresia bilier akibat infeksi CMV,” ujar dr. William, dokter spesialis anak di Samarinda.
Akibat penyakit ini, hati Zoeya tidak lagi berfungsi normal. Satu-satunya jalan adalah operasi cangkok hati di Jakarta, dengan estimasi biaya mencapai Rp250 jutaan Jumlah ini jauh melampaui kemampuan ekonomi kedua orang tuanya.
“Kami sudah tidak punya biaya lagi. Semua tabungan habis untuk pengobatan di Samarinda. Kami mohon kepada pemerintah dan para dermawan agar bisa membantu menyelamatkan nyawa anak kami,” tutur Meliana, ibu Zoeya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui tim DerapKalimantan.com di rumahnya.
Seruan Bantuan untuk Pemerintah dan Donatur…..
Hingga kini, Satriyo dan Meliana hanya bisa berharap uluran tangan pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun masyarakat luas agar anak mereka bisa menjalani transplantasi hati di Jakarta.
“Setiap detik sangat berharga untuk keselamatan Zoeya. Tanpa transplantasi hati, risiko yang dihadapi semakin besar. Kami berharap pemerintah Berau bisa membantu, juga para dermawan yang memiliki rezeki lebih,” tambah Satriyo.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, bisa menyalurkan donasi melalui:
📞 Nomor Kontak Orang Tua: 0822 2888 9664
🏦 Bank BNI
Nomor Rekening: 1820070159
Atas Nama: Meliana
Kisah Zoeya adalah potret perjuangan keluarga sederhana menghadapi penyakit langka dengan keterbatasan biaya. Setiap rupiah bantuan sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa seorang bayi mungil yang baru mengenal dunia.
Semoga doa, dukungan, dan kepedulian masyarakat Berau serta seluruh rakyat Indonesia dapat menjadi cahaya harapan bagi Zoeya Lituhayu untuk kembali sehat.**
Tim DK Berau – RED.















