Berau | Derap Kalimantan. Com | Pada hari senin, 14 Oktober 2024 Preas release dari Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Berdasarkan hasil uji laboratorium nomor LHU.100.M.08.13.24.0019 terhadap sampel makanan yang diduga sebagai sumber keracunan pangan di PT.SMJ pada tanggal 19 September 2024, diperoleh hasil positif salmonella pada salah satu menu makanan.
Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium BPOM Samarinda terhadap menu makanan yang diduga sebagai sumber keracunan makanan yaitu pada menu makan siang pada tanggal 19 September 2024 untuk karyawan yang disediakan oleh catering perusahaan.
Keracunan terjadi terhadap 88 orang karyawan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes Berau dan data sekunder yang dilaporkan oleh perusahaan.
Adapun gejala yang timbul pada korban adalah mual, muntah, diare, sakit perut, demam dan sakit kepala.
Hal tersebut dikarenakan menu makanan yang disediakan catering perusahaan pada tanggal 19 September 2024 terkontaminasi bakteri salmonella sehingga karyawan mengalami infeksi pencernaan akibat bakteri salmonella atau disebut salmonellosis.
Sebagai tindak lanjut penanggulangan KLB Keracunan Makanan di PT.SMJ telah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terhadap catering penyedia makanan PT.SMJ yang kemudian diberikan rekomendasi perbaikan dalam pengelolaan jasa boga catering perusahaan.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau dan penyedia jasa catering atau jasa boga agar lebih memperhatikan hygiene sanitasi dalam pengolahan makanan baik untuk konsumsi sendiri maupun hajatan orang banyak.
Demikian press release ini disampaikan sebagai informasi bagi masyarakat Kabupaten Berau.Tanjung Redeb, 14 Oktober 2024, Kepala Dinas Kesehatan, Lamlay Sarie, S.Si, Apt., M.Sc.
Saat pewarta menanyakan langsung ke Ibu Kadis Kesehatan Kabupaten Berau, siapa pemilik Jasa boga catring yang mengelola di PT. SMJ, disampaikannya pengelola makanan PT. APS (Aruna Pangan Selaras), yang pemilik sahamnya Berinisial TG.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan daripada pihak Perusahaan jasa boga tersebut. (Mar/RED).