TANJUNG REDEB, BERAU – Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Kabupaten Berau menilai pemerintah daerah belum maksimal dalam memberikan dukungan terhadap upaya menjaga kondusifitas di Bumi Batiwakkal. Hal ini terungkap dalam pertemuan silaturahmi dan dialog kearifan lokal yang digelar bersama sejumlah tokoh masyarakat lintas suku dan organisasi di Kabupaten Berau.(22/9/2025).
Pertemuan yang didampingi langsung oleh Drs. Salim Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Berau ini juga dihadiri oleh H. Gamalis, SE Wakil Bupati Berau, yang dalam struktur organisasi FPK Berau beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Dalam forum tersebut, Ketua FPK Berau H. Teddy Nanang Abay menegaskan bahwa pihaknya sudah berupaya maksimal menjalankan peran sebagai mitra pemerintah dalam menjaga kerukunan masyarakat, hingga pertemuan pada, senin, 22 September 2025, pukul 08:30 hingga selesai dilaksanakan pertemuan “Silaturahmi Tokoh dan Learifan Lokal” Tempat I Cafe, Jl. H. Isa II Kabupaten Berau, Kaltim. Meskipun keterbatasan anggaran menjadi kendala besar, kegiatan Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Berau terlaksana dengan baik sesuai rencana.
“FPK sudah berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat, tetapi tanpa dukungan anggaran, roda organisasi sulit bergerak optimal. Padahal, tugas FPK salah satunya mendeteksi dini potensi konflik di masyarakat,” ujar Teddy.
Diketahui, pada pengajuan anggaran tahun 2025, FPK mengusulkan anggaran sekitar Rp1,7 miliar, namun yang disetujui Pemkab Berau hanya sekitar Rp200 juta. Kondisi ini dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial di daerah.
Sejumlah tokoh adat dan Ormas Kepemudaan yang hadir juga menyampaikan pandangan senada. H. Badrun, pemangku adat Gunung Tabur, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu dari luar yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di Berau.
Sementara itu, Datuk Rizal mewakili Kesultanan Sambaliung menegaskan bahwa kondisi Berau saat ini sudah baik dan harus dijaga bersama. Ajang, tokoh Dayak Berau, menyarankan agar pertemuan lintas ormas digelar secara rutin demi memperkuat persatuan.
Senada dengan itu, Datuk Supriatma, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Berau, menekankan bahwa pihaknya terus berada di tengah masyarakat untuk memantau dinamika serta menyampaikan informasi strategis guna menjaga keamanan daerah.
Wakil Bupati Berau dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga harmoni dan kearifan lokal yang menjadi dasar kehidupan bersama di Berau.
“Kearifan lokal adalah harga mati. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Dengan nilai ini, mari kita rawat bersama persatuan di Berau,” ucap Teddy menegaskan pesan penutupnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi para tokoh masyarakat, adat, dan pemerintah untuk meneguhkan komitmen menjaga situasi aman, damai, dan kondusif di Kabupaten Berau, meskipun masih diwarnai tantangan keterbatasan dukungan anggaran.***
Media FPK Berau
Penerbit: Marihot















