Berau | Aktivitas tambang batubara milik PT Kaltim Diamond Coal (KDC) yang berlokasi di wilayah Prapatan 2, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kembali dikeluhkan warga.
Pasalnya, aktivitas tambang itu kian meninggalkan banyak debu di rumah warga.
Selain itu, aktivitas tambang yang dekat pemukiman turut disoal karena suara bising alat berat yang dinilai cukup mengganggu.
Kepada wartawan Kamis (12/9/2024), seorang warga Prapatan 2, Gang Salasin, yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan semenjak perusahaan itu beroperasi di Prapatan 2, debu tambang itu selalu hinggap di rumahnya.
“Banyak debu bahkan sampai masuk ke rumah. Jadi lantai di rumah gak pernah bersih. Baru disapu sudah berdebu lagi. Mobil pun baru selesai dicuci dan dilap belum sampai beberapa menit sudah berdebu lagi,” katanya.
Disampaikannya, sebelum operasional tambang berjalan begitu masif, debu tambang itu belum terlalu dirasakan.
Namun, seiring berjalannya waktu debu itu terus bertebaran setiap hari dan sangat mengganggu aktivitas warga.
“Dulu tuh belum seberapa debunya. Kalau sekarang semakin berjalannya perusahaan tambang batubara semakin bertambah debunya. Apalagi kalau cuaca panas betul, gak ada hujan,” bebernya.
Berhadapan dengan masalah itu, dirinya berharap agar ada solusi yang baik untuk warga yang berada di sekitar lokasi tambang.
Apalagi, menurutnya, jarak operasional tambang itu makin dekat dengan permukiman warga.
“Kalau jaraknya, kayaknya semakin dekat karena kedengaran sudah suara alat-alat tambang kalau dari rumah. Semoga saja ada solusi terbaik supaya masyarakat sekitar Prapatan 2 tidak kena dampak lebih karena tambang batubara ini,” paparnya.
Di sisi lain Hamzah pihak external PT.KDC di konfirmasi oleh awak media Derap Kalimantan melalui via whatshapp Saat ini di tambang sudah kami stop sampai 4 flet alat, Dan melakukan penyiraman terus menerus.
Bahkan kami sempat stop semua.
Hamzah juga mengatakan saat ini cuaca panas dan angin kencang, dan arah mata angin berubah2 sehinga semua daerah mengangkat debu,”tutupnya (Rudi H)