Berau | DerapKalimantan.com | Teluk Bayur | Pada hari Senin, 21/4/2025 – Kornelis Bego, warga RT 23 Kampung Baru, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, masih harus mengungsi bersama istri dan dua anaknya setelah rumah mereka diterjang longsor pada 28 Maret 2025 lalu, sudah 23 hari dijalani terlantar, Hingga kini, tidak ada bantuan konkret dari Pemerintah Daerah Kabupaten Berau, meskipun beberapa pejabat Berau telah datang meninjau lokasi rumahnya yang longsor saat itu.
Musibah tanah longsor yang menimpa rumah Kornelis telah menyebabkan hampir seluruh bagian rumah tertimbun material longsoran. Kamar tidur, dinding ruang tamu jebol, dapur, hingga kamar mandi dipenuhi lumpur dan tanah, membuat rumah tak lagi layak huni. Kondisi ini membuat Kornelis dan keluarganya terpaksa tinggal di tempat pengungsian seadanya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh korban untuk meminta bantuan. Ia mengaku sudah mendatangi kantor kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, hingga anggota DPRD. Namun, jawaban yang diterima justru mengecewakan. “Alasannya tidak ada anggaran,” kata Kornelis dengan nada sedih. Ia menilai dirinya hanya dipingpong dari satu institusi ke institusi lain tanpa hasil.
“Waktu itu kami berharap ada bantuan secepatnya. Tapi nyatanya sampai sekarang belum ada alat berat atau bantuan tenaga untuk membersihkan rumah kami dari longsoran. Pemerintah seolah pilih kasih dalam menanggapi bencana seperti ini,” ujar Kornelis kepada awak media saat ditemui di lokasi longsor.
Ironisnya, lokasi rumah Kornelis berada di kawasan ring 1 Perusahaan Batubara namun tak satu pun perusahaan memberikan bantuan atau inisiatif untuk mengevakuasi material longsoran. Hal ini semakin menambah beban warga yang merasa diabaikan oleh pemerintah maupun pihak swasta yang beroperasi di wilayah mereka.
Menurut pengakuan Kornelis, Wakil Bupati Berau pernah datang meninjau langsung lokasi bencana. Namun, kedatangan tersebut dinilai hanya sebagai ajang pencitraan karena tidak diikuti dengan tindak lanjut maupun bantuan nyata. “Datang hanya foto-foto, habis itu pulang, sampai sekarang tidak ada kabar lagi,” tegasnya.
Kondisi rumah Kornelis yang tertimbun tanah sangat membahayakan. Jika tidak segera dievakuasi, struktur rumah dikhawatirkan akan roboh. Kornelis khawatir keselamatan keluarganya terancam apabila tidak ada tindakan cepat dari pihak terkait. Ia berharap Bupati Berau yang baru dilantik, Sri Juniarsih, bisa turun tangan langsung menangani masalah ini.
Warga sekitar pun menyatakan keprihatinan mereka terhadap nasib keluarga Kornelis. Mereka menilai pemerintah tidak serius dalam menangani bencana yang menimpa warganya sendiri. “Semua hanya janji. Tidak ada aksi nyata,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Kornelis dan keluarganya kini hanya bisa berharap kepada nurani pemimpin kita. Ia meminta keadilan dan bantuan nyata agar keluarganya bisa kembali hidup layak seperti sedia kala. “Kami bukan minta yang mewah, hanya minta bantuan agar rumah kami bisa dibersihkan tanah longsorannya dan kami bisa pulang,” tutup Kornelis penuh harap.(**).
Jurnalis: Marihot.