Sambaliung, DerapKalimantan.com — Jum’at, (31/10/2025).
Warga di jalur wisata Bukit Batu Lukut (BBL) Kampung Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, kembali menyuarakan kekecewaannya terhadap janji yang belum juga ditepati oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) maupun pemerintah daerah.
Janji penyambungan aliran air bersih ke rumah-rumah warga serta perbaikan jalan menuju kawasan wisata andalan BBL (Bangun Berau Lestari) hingga kini tak kunjung terealisasi. Padahal, jaringan pipa PDAM disebut sudah terpasang hingga ujung jalan aspal di kawasan tersebut.
Keluhan itu disampaikan oleh Samiran Kirun, warga setempat, kepada awak media Derap Kalimantan pada Jumat (31/10/2025) saat jurnalis melakukan liputan rutin di kawasan Trans Bangun.
“Kami kecewa sekali dengan PDAM. Sambungan ke rumah yang dijanjikan tidak kunjung tiba. Apa bedanya kami dengan warga lain? Masa kami tidak bisa menikmati air bersih, padahal jarak pemukiman kami hanya sekitar 100 meter dari Pasar Senja Trans Bangun,” ujar Kirun dengan nada kesal.
Menurut Kirun, warga menilai PDAM seolah tidak memiliki kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Ia mencontohkan proyek pemasangan pipa induk di jalur lain, seperti dari Kampung Samburakat menuju Sambakungan, yang mendapat alokasi biaya cukup besar, sementara jalur ke pemukiman mereka justru diabaikan.
“Kami tidak ingin mengaitkan hal ini dengan janji politik. Yang kami harapkan hanyalah agar kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi. Ini soal kemanusiaan,” tambahnya.
Kirun juga mengungkapkan bahwa warga pernah diminta membayar uang pendaftaran sebesar Rp250.000 per rumah, namun hingga kini belum ada tindak lanjut maupun kejelasan dari pihak PDAM.
Jalan Wisata BBL Rusak Parah, Warga Gotong Royong Perbaiki Sendiri
Selain persoalan air bersih, kondisi jalan poros menuju kawasan wisata Bukit Batu Lukut juga mendapat sorotan warga. Jalan tersebut kini dalam kondisi rusak parah dan dipenuhi kubangan.
Untuk sementara, warga hanya bisa melakukan perbaikan swadaya dengan menimbun badan jalan menggunakan bahan seadanya agar tetap bisa dilalui.
“Kadang kami bergotong royong menimbun jalan sendiri. Kalau hujan, jalan jadi becek dan sulit dilalui kendaraan. Padahal ini akses menuju kawasan wisata yang sering dikunjungi,” tutur Kirun.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur jalan tersebut, mengingat kawasan itu merupakan jalur utama menuju destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau.
Warga Minta Janji Tidak Hanya di Atas Kertas
Warga Trans Bangun berharap agar janji penyambungan PDAM dan peningkatan jalan tidak hanya berhenti di atas kertas atau sebatas wacana. Mereka menuntut tindakan nyata dari pihak PDAM dan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan mendukung pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
“Kami bukan menuntut berlebihan, hanya ingin diperlakukan adil seperti warga lain,” tegas Kirun.
Kontributor: Tim DK















