Berau | Derap Kalimantan. Com | Debat paslon telah berakhir digelar di Studio Kompas TV Jakarta, ada dua paslon debat untuk memperebutkan orang nomor 1 di Kabupaten Berau paslon nomor urut 1 Madri Pani-Agus Wahyudi versus Sragam, sabtu, (16/11/2024).
Dengan berjalannya debat yang kedua pertanyaan yang berasal dari Panelis untuk Paslon MP-AW terkait peningkatan UMKM dan ekonomi kreatif yang berjumlah kurang lebih 14 ribu pelaku.
Madri Pani menyampaikan bila Ia diamanahkan menjadi Bupati Berau bahwa pelaku produk-produk UMKM akan diberikan bantuan modal kepada warga pelaku usaha tanpa anggunan agar UMKM warga bergairah hingga mandiri adanya.
Selanjutnya, Persoalan listrik dan air menjadi sorotan utama dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Madri Pani-Agus Wahyudi, pada debat Pilkada Berau 2024.
Calon Wakil Bupati, Agus Wahyudi menyatakan bahwa infrastruktur belum merata antara pembangunan infrastruktur dan pengadaan listrik antara Pedesaan dengan Perkotaan terjadinya ketidakadilan kepada masyarakat Berau.
Agus Wahyudi sangat menyayangkan juga bahwa infrastruktur dasar seperti air dan listrik belum dirasakan masyarakat di kawasan pedesaan.
Agus Wahyudi membeber, ada 25 kampung yang hingga saat ini belum merasakan air bersih dan listrik.
Persoalan listrik dan air menjadi sorotan utama dari pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Madri Pani-Agus Wahyudi, pada debat Pilkada Berau 2024.
Tidak adanya keadilan terlihat Pembangunan antara perkotaan dengan pedesaan, seharusnya Pembangunan infrastruktur air dan listrik dapat diatasi, faktanya sangat mengecewakan banyak daerah pedesaan tidak merasakan pembangunan tersebut.
Maka, dengan itu MP-AW membawa program pembangunan infrastruktur yang berkeadilan.
“Agus Wahyudi menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur air dan listrik perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa daerah yang masih belum tersentuh terhadap infrastruktur air dan listrik,” ucapnya.
Bila nanti ketika Paslon nomor urut 1 terpilih, MP-AW akan membuat dan membangun listrik berbasis pendesaan begitu pula dengan pembangunan infrastruktur air akan dilakukan percepatan pembangunan dimulai dari pedesaan.
Untuk 25 wilayah terpencil yang tidak tersentuh oleh permasalahan air dan kelistrikan. Maka permasalahan terkait listrik yang tidak bisa tersentuh PLN. Itulah yang akan kami jangkau agar bagaiamana caranya wilayah-wilayah tersebut mendapatkan aliran listrik dengan berbagai cara upaya salah satunya tenaga surya agar masyarakat pedalaman dapat merasakan penerangan listrik.
Isu lain menyinggung persoalan pendapatan daerah dari pariwisata, disampaikannya pada debat tidak ada peningkatan pendapatan daerah melalui pariwisata, yang ada ialah pendapatan melalui perangkat-perangkat yang ada di daerah wisata seperti rumah makan dan sejenisnya.
Ia menyampaikan tidak ada pendapatan yang berasal dari pariwisata secara langsung.
“Mengakhiri debat Madri Pani dan Agus Wahyudi menyampaikan closing Steatment siap berkomitmen akan melakukan pembangunan yang merata dimulai dari desa hingga perkotaan.”tutupnya.(marihot).