Berau, DerapKalimantan.com –Selasa, (6/5/2025) – Proyek pembangunan drainase beton U-Ditch di Jalan Terowongan, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, kini menuai sorotan tajam dari masyarakat. Warga mempertanyakan keabsahan proses Provisional Hand Over (PHO) yang diduga telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, padahal kondisi fisik proyek dinilai belum layak diserahterimakan.
Pantauan DerapKalimantan.com di lapangan menunjukkan bahwa saluran drainase beton U-Ditch di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan tersebut dibiarkan terbuka tanpa dilengkapi penutup beton. Selain tidak rapi, kondisi ini dinilai membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak yang kerap bermain di sekitar area proyek.
“Kalau memang proyeknya sudah PHO, seharusnya lengkap dengan penutupnya. Ini kok malah dibiarkan terbuka? Sangat membahayakan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga menduga kuat bahwa proyek ini hanya dijadikan ajang mencari keuntungan oleh pihak kontraktor, dengan indikasi adanya pengurangan volume material. Selain tidak dipasangnya penutup beton, kondisi pemasangan U-Ditch juga terlihat tidak presisi. Beberapa bagian saluran tampak bengkok, tidak rapat, bahkan menyisakan celah antar sambungan yang tidak diisi adukan semen.
Pihak media telah berupaya meminta klarifikasi kepada Dinas PUPR Berau, namun hingga berita ini kembali diturunkan, belum ada satu pun pejabat yang bersedia memberikan keterangan resmi.
Ketidakjelasan ini memunculkan dugaan adanya kongkalikong antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak kontraktor dalam meloloskan proses PHO. Padahal, PHO adalah tahapan awal serah terima pekerjaan konstruksi yang mensyaratkan hasil pekerjaan telah sesuai spesifikasi, meski masih dalam masa pemeliharaan.
“Ini uang dari APBD, dari pajak rakyat. Harusnya digunakan sebaik-baiknya, bukan malah dikerjakan asal-asalan,” tambah warga lainnya.
Atas temuan ini, warga mendesak pihak Inspektorat Daerah dan lembaga pengawas terkait untuk segera turun ke lapangan dan melakukan audit menyeluruh. Mereka berharap anggaran publik yang telah dikeluarkan benar-benar digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat dan bukan ajang mencari keuntungan pribadi.
Tim DK-RED.