Derap Kalimantan.com – Isu kenaikan atau penyesuaian tarif PDAM Batiwakkal yang sebelumnya diklarifikasi oleh Direktur PDAM Saiful Rahman sebagai hal yang belum pasti kini menjadi kenyataan. Kabar ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat, terlebih dengan dugaan kenaikan yang mencapai ratusan persen.
Pada Jumat (3/01/2025), masyarakat Berau mulai menyadari bahwa tarif PDAM mereka melonjak drastis. Sejumlah pelanggan melaporkan kepada media ini bahwa tagihan yang biasanya sekitar Rp 200.000 per bulan kini melonjak menjadi Rp 1.998.000. “Kami kaget melihat jumlahnya, hingga urung membayar karena tidak masuk akal,” ujar salah seorang warga.
Lebih menyakitkan lagi, sosialisasi terkait rencana penyesuaian tarif baru dilakukan setelah kenaikan diberlakukan. Pada Kamis (2/01/2025), kegiatan sosialisasi dan konsultasi terkait rencana pengembangan pelayanan dan penyesuaian tarif dihadiri oleh sekitar 250 undangan, termasuk OPD terkait, camat, lurah, kepala kampung, dan anggota forum RT. Namun, banyak warga menilai acara tersebut hanya formalitas belaka.
“Ini hanya akal-akalan. Bagaimana mungkin kenaikan tarif sudah diberlakukan, tapi sosialisasi baru dilakukan? Jelas ini aneh dan tidak transparan,” kritik salah seorang pelanggan PDAM.
Masyarakat menilai, Bupati Berau dan Saiful Rahman sebagai Direktur PDAM harus bertanggung jawab atas kebijakan ini, yang dinilai dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan DPRD atau memberikan penjelasan rinci mengenai besaran kenaikan. Bahkan, masyarakat berencana melaporkan Saiful Rahman ke pihak berwenang atas dugaan pelanggaran prosedur.
Sementara itu, dokumen rapat harmonisasi Raperbup di Kanwil Kumham Kaltim yang membahas penyesuaian tarif PDAM diduga menjadi dasar diterapkannya kebijakan ini. Penyesuaian tersebut dilaporkan telah mendapatkan persetujuan melalui SK Bupati Berau.
Saiful Rahman sendiri sebelumnya pernah menyatakan bahwa kenaikan tarif PDAM merupakan langkah yang “mau tidak mau harus dilakukan” karena inflasi. Namun, ia juga menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Bupati Berau.
Kebijakan ini telah menimbulkan kegaduhan, baik di media sosial maupun di dunia nyata. “Kenaikan tarif ini sangat melukai hati masyarakat Berau. Kami berharap Bupati dapat meninjau kembali keputusan ini, karena dampaknya sangat berat bagi kami,” ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Isu kenaikan atau penyesuaian tarif PDAM Batiwakkal kini menjadi perhatian publik Berau. Masyarakat berharap kebijakan ini segera dievaluasi demi meringankan beban ekonomi warga yang telah tertekan
Saat awak media meminta tanggapan dari Dedy Okto Nooryanto S.T. Ketua DPRD Berau mengatakan InsyaAllah hari senin kita rapat banmus,kita akan jadwalkan untuk secepatnya memanggil dirut PDAM, dan Harus nya kenaikan tarif PDAM di bahas dulu bersama DPRD,kalau kita sepakat baru kita sosialisasikan, Jangan naik dulu baru sosialisasi, ujar Dedy Okto Nooryanto S.T. Ketua DPRD Berau kepada media. (**). Marihot.