• Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Index
DerapKalimantan.com
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
  • Login
No Result
View All Result
DerapKalimantan.com
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
No Result
View All Result
DerapKalimantan.com
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional
Home Daerah

Kontroversi Istilah “Batak”: Asal Usul, Marginalisasi, dan Solusi

Admin by Admin
Januari 9, 2025
in Daerah
0
Kontroversi Istilah “Batak”: Asal Usul, Marginalisasi, dan Solusi
0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Derap Kalimantan, Kamis, 9 Januari 2025

Oleh: Marihot Silitonga

Fenomena penolakan istilah “Batak” oleh suku-suku seperti Pakpak, Karo, Simalungun, Mandailing, dan Angkola bukanlah hal baru. Bahkan, sejak tahun 1922, Suku Mandailing telah memenangkan perkara di pengadilan untuk menolak penyebutan tersebut. Penolakan ini berakar pada sejarah panjang dan dinamika identitas budaya di Sumatera Utara.

Asal Usul Istilah “Batak”

Istilah “Batak” pertama kali digunakan oleh masyarakat Melayu untuk merujuk penduduk pedalaman Sumatera yang memiliki budaya berbeda dan belum terpengaruh Islam. Kolonial Belanda kemudian memopulerkan istilah ini untuk mengidentifikasi beberapa kelompok etnis di Sumatera Utara, termasuk:

Suku Toba

Suku Karo

Suku Simalungun

Suku Mandailing

Suku Pakpak

Suku Angkola

Dalam perkembangannya, istilah “Batak” menjadi identitas bersama bagi kelompok-kelompok ini, terutama melalui peran zending (misi Kristen) dari Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) dan gereja HKBP. Suku Toba secara perlahan meleburkan identitas mereka ke dalam istilah “Batak,” namun suku-suku lain merasa terpinggirkan.

Marginalisasi dan Ketegangan Antar-SukuIstilah “Batak” sering diasosiasikan dengan Suku Toba, sehingga suku-suku lain merasa identitas mereka terabaikan. Hal ini menyebabkan marginalisasi budaya, sosial, dan ekonomi bagi beberapa kelompok. Berikut dampaknya:

Suku Karo: Merasa kurang diakui dalam budaya dan tradisi.

Suku Simalungun: Mengalami penurunan pengakuan terhadap adat istiadat mereka.

Suku Mandailing: Kesulitan mempertahankan identitas di tengah dominasi istilah “Batak.”

Suku Pakpak: Menghadapi tekanan untuk meleburkan identitas budaya mereka.

Suku Angkola: Terpinggirkan dalam pengakuan budaya.

Marginalisasi ini semakin terlihat dalam pembangunan ekonomi dan politik. Misalnya, pembangunan besar-besaran di sekitar Danau Toba lebih banyak menguntungkan Suku Toba, sementara kelompok lain merasa tersisih.

Faktor Penyebab Kontroversi

Sejarah dan Politik

Penggunaan istilah “Batak” oleh kolonial Belanda untuk memetakan kelompok etnis tertentu.

Peran zending dalam memperkenalkan agama Kristen dan membentuk identitas “Batak.”

Politisasi identitas “Batak” oleh pemerintah kolonial dan Indonesia.

Identitas dan Eksklusivitas

Istilah “Batak” cenderung eksklusif bagi Suku Toba, sehingga menimbulkan rasa superioritas.

Kurangnya pengakuan terhadap keberagaman suku-suku lain di Sumatera Utara.

Sosial dan Budaya

Perbedaan budaya dan tradisi antar-suku tidak diakomodasi dengan baik, menyebabkan ketegangan sosial.

Pengaruh globalisasi dan media sosial memperkuat stereotip dan eksklusivitas.

Dampak Lain

Kehilangan identitas budaya suku-suku selain Toba.

Konflik internal dan eksternal akibat kurangnya penghargaan terhadap keberagaman.

Solusi untuk Mengatasi Kontroversi

Kontroversi ini membutuhkan langkah konkret untuk menjaga harmoni di Sumatera Utara. Beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:

Dialog Antar-Suku: Mengadakan diskusi terbuka untuk membangun pemahaman dan toleransi.

Pendidikan Budaya: Mengajarkan pentingnya keberagaman budaya di sekolah dan komunitas.

Promosi Inklusivitas: Menghargai tradisi masing-masing suku tanpa mereduksi identitas mereka.

Kebijakan Pemerintah: Membuat kebijakan yang mendukung keberagaman budaya, termasuk menggunakan istilah yang lebih netral seperti “Masyarakat Sumatera Utara” atau “Kelompok Etnis Sumatera Utara.”

Kesimpulan

Penggunaan istilah “Batak” yang awalnya bertujuan sebagai identitas kolektif kini menjadi sumber  marginalisasi. Untuk mencegah ketegangan lebih lanjut, perlu diupayakan penghargaan terhadap identitas unik setiap suku di Sumatera Utara. Dengan demikian, keberagaman dapat menjadi kekuatan bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.(**).

 

 

 

Post Views: 108
Tags: Berita DerapKalimantan
Previous Post

KEBIJAKAN PANSEL PPPK PEMPROV KALTIM MENUAI KEKECEWAAN TENAGA HONORER YANG TELAH MENGABDI PULUHAN TAHUN

Next Post

Kapolda Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Utama Polda Kaltim 

Admin

Admin

Next Post
Kapolda Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Utama Polda Kaltim 

Kapolda Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Utama Polda Kaltim 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Duka di Balik Tembok Panti: Kekerasan dan Pelecehan Seksual Diduga Terjadi di Yayasan Panti Asuhan

Duka di Balik Tembok Panti: Kekerasan dan Pelecehan Seksual Diduga Terjadi di Yayasan Panti Asuhan

Mei 5, 2025
Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Bupati, SK Kenaikan Tarif PDAM Jadi Sorotan “Lempar Batu, Sembunyi Tangan”

Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Bupati, SK Kenaikan Tarif PDAM Jadi Sorotan “Lempar Batu, Sembunyi Tangan”

Januari 5, 2025
Diduga Tabrak Undang-undang untuk Muluskan Kenaikan Tarif Restribusi RSUD dr. Abdul Rivai, Benarkah..?   Ini Faktanya….! 👇👇👇

Tarif Restribusi Rawat Inap RSUD dr.Abdul Rivai Lebih Mahal Dibandingkan RSUD Wahab Syahrani dan RSUD Kanujoso Balikpapan, Segini Besarannya 👇👇👇

November 12, 2024
Dugaan Korupsi Mengemuka: Proyek Fiktif dan Jalan Desa Mangkrak, ADD Rp. 7 Miliar di Desa Tj. Mangkaliat Dipertanyakan

Dugaan Korupsi Mengemuka: Proyek Fiktif dan Jalan Desa Mangkrak, ADD Rp. 7 Miliar di Desa Tj. Mangkaliat Dipertanyakan

April 22, 2025
Warga Resah, Peredaran Miras Ilegal di Jl. H. A. R. M Ayoeb Tanjung Redeb Kian Terang-Terangan

Warga Resah, Peredaran Miras Ilegal di Jl. H. A. R. M Ayoeb Tanjung Redeb Kian Terang-Terangan

2
Pembangunan Drainase di Talisayan Diduga Asal-asalan, Warga Pertanyakan Kualitas Proyek Miliaran Rupiah

Pembangunan Drainase di Talisayan Diduga Asal-asalan, Warga Pertanyakan Kualitas Proyek Miliaran Rupiah

1

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

0

Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

0
Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Juli 1, 2025
Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Juli 1, 2025
Penggeledahan dan Penyitaan  Beberapa Lokasi di Jawa Tengah  Perkara Pemberian Kredit PT Sritex

Penggeledahan dan Penyitaan Beberapa Lokasi di Jawa Tengah Perkara Pemberian Kredit PT Sritex

Juli 1, 2025

Recent News

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Juli 1, 2025
Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Polda Kaltim Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-79, Tampilkan Ragam Budaya dan Berikan Penghargaan

Juli 1, 2025
Penggeledahan dan Penyitaan  Beberapa Lokasi di Jawa Tengah  Perkara Pemberian Kredit PT Sritex

Penggeledahan dan Penyitaan Beberapa Lokasi di Jawa Tengah Perkara Pemberian Kredit PT Sritex

Juli 1, 2025

Browse by Category

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Internasional
  • Internasional
  • Kejaksaan RI
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Mahkamah Agung RI
  • Mahkamah Agus RI
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwaisata
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
  • TNI & POLRI

Recent News

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Ketua MA: Menjadi Hakim Berarti Jadi Penjaga Integritas Peradilan

Juli 1, 2025
Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Semangat Kebhinekaan dan Profesionalisme Polri, Polda Kaltim Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke-79

Juli 1, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Index

Hak Cipta Derapkalimantan.com © 2024 Website Development

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Hukrim
  • Kejaksaan RI
  • Ekonomi
  • TNI & POLRI
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Kuliner
  • Internasional

Hak Cipta Derapkalimantan.com © 2024 Website Development

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In